~ Chapter 2 ~
The Affiliation of Persona Users (Part 1)
Sore yang
Matahari yang begitu cerahnya, sekarang terbenam ke arah barat dengan warna jingga-nya yang mengesankan mata.
“Apakah sudah waktunya?”. Kita kali ini
“Kau tau
“Lebih cepat lebih baik”. Sepertinya Hana mengutip perkataan seseorang. Al menghembuskan angin kecil dari mulutnya, “…Baiklah, ayo kita kesana.” Al menjawab dengan nada mengeluh. “Bagus, ayo kalau begitu.” Hana segera berjalan dengan
Di sisi Shinryu dan Karin, pemandangannya sama, yaitu pemandangan Matahari terbenam. Mereka duduk di bangku panjang dan menonton pemandangan yang
Shinryu mengangkat kepalanya, “Sepertinya sudah waktunya.” Shinryu berkata. “Hm? Ya mungkin begitu.” jawab Karin sambil melihat muka Shinryu dari samping yang terangkat keatas. “Baiklah, bisa kita kesana sekarang?” Shinryu mengalihkan pandangannya kepada muka Karin dan tersenyum. “Ah, baiklah” balas Karin disertai senyumnya yang penuh keramahan.
Mereka pun berdiri dari bangku tersebut dan berjalan meninggalkan tempat itu. Shinryu mengulurkan tangannya kepada Karin, lalu tangan Karin pun memegang tangan Shinryu. Berjalan dengan bergandeng tangan. Ya, kalian pasti sudah tau, bahwa ini seperti kencan. *Author dibantai*
Sisi lainnya, dimana Yurrei dan Miroku berada kita lihat sekarang. Pemandangan tetap sama. Yurrei menengokkan kepalanya kesamping, “Ah, sudah waktunya.” ujar Yurrei dengan mata menyipit. “Hm? Bukankah terlalu cepat? Pertemuannya
“Baik, ayo kita kesana, Miroku.” Yurrei menarik tangan Miroku dan meninggalkan tempat tersebut. “A-Ah, iya!” jawab Miroku yang tertarik tangannya. Lagi-lagi
*Author es we te* *Author ditendang*
Disini, waktu pertengahan sore dan malam.
Sebelum ke tempat dimana mereka berkumpul, seorang berambut hitam, bermata cokelat dan memakai baju panjang hitam-putih, dan rok yang sepanjang betisnya berdiri memandang langit yang jingga. Dia terdiam. Lalu dia menghembuskan napasnya.
“…Aku tidak peduli… walaupun kau membenciku, aku masih tetap menganggap kau sebagai temanku. Seberapa kau membenciku juga. Tidak akan.”
~ Even you hate me, I will never hate you ~
Kita telah
Di sisi lainnya, seorang perempuan cantik berambut panjang dan berwarna cokelat muda, menggunakan baju berwarna ungu dan juga memakai rok pendek, tetapi dia memakai kaos kaki yang panjang. Dia tertunduk, tidak melihat
“…Ini semua takdir… Aku sudah ditakdirkan mempunyai ‘kekuatan’ ini, tidak ada siapapun yang bisa membalikkan waktu… Masing-masing sudah mempunyai takdir tersendiri…”
~ No one can avoid the fate... Even it has many different paths, it all comes to the same end... ~
…Kita dengar isi hatinya, sepertinya perempuan ini menyukai kata ‘takdir’. Tunggu, kita juga
Seorang perempuan berambut hitam panjang dan mempunyai mata yang merah, dan memakai baju seragam sekolah. Dia berkepala tegak, tidak menatap jingganya langit. Ya, mungkin bisa dikatakan, dia melihat langit dengan tatapan kosong.
“Hpmh, suatu saat nanti juga, dunia ini akan terselubung kegelapan… Dan dunia akan dikuasai Neraka dan Surga. Dan tempat itu adalah tempatku. Hmhmhm…”
~ Hell is my home and Heaven is my country the darknes will cover the world. ~
Surga dan Neraka? Apa maksudnya? Tentu kita tidak mengerti isi hati perempuan ini yang
Lalu, apa yang mereka semua lakukan sebenarnya? Mereka sepertinya menuju ke tempat yang sama. Mereka meninggalkan tempat mereka masing-masing pada waktu yang sama. Apakah mungkin mereka akan bertemu? Hm, mungkin kita akan mengetahuinya pada chapter yang akan datang. Kita akan ketahui disana apa yang sebenarnya mereka lakukan.
0 komentar:
Posting Komentar