Welcome To Another Story !

This Blog is Indonesian only ! Sorry~

Yak, mungkin ada beberapa orang yang telah melihat blog ini sudah tau siapa pembuatnya dan siapa Author-nya. Yap, Hana Hakurou desu, The King of Wolves. Belum tau aku ? Kalau begitu, Kesini Dulu Ya~ ^^. Disini adalah tempat pelampiasan imajinasiku dan dibentuk menjadi FF (Fan Fiction). FF bisa bermacam-macam, ada FMA, Black Cat, Persona, dll. Aku harap kamu yang membaca FF ini bisa menikmatinya ! Bila ingin komentar atau ingin kasih kritik, tinggal ngomong ke SM (Shout Mix) yak ! Arigatou~

~ Hakurou

Jumat, 02 Oktober 2009

Allience Of Persona User (AOPU) ~Hakurou's Version~ Chapter 4

~ Chapter 4 ~

The Test of Persona Users

Masih didalam ruangan yang disertai dengan api kecil dan sunyi.

Sampai manakah kita tadi? …Oh ya, sebutan nama ‘Black Elemental Slayer’. Memang siapakah ‘Black Elemental Slayer’ ini? Yang disebutkan secara bersamaan oleh Hana Hakurou dan Al Hasegawa. Apakah ini maksudnya, mereka merupakan ‘Black Elemental Slayer’? Mari kita dengar percakapan mereka lagi.

“Yaitu melawan kami, The Black Elemental Slayer.” Hana dan Al mengucap secara bersamaan kalimat tersebut. Tiba-tiba, Shinryu, Karin, Yurrei dan Miroku terkaget bukan main. Entah mengapa, sebutan itu mengejutkan mereka. “Kalian yakin!? Ini justru lebih parah dari tahun lalu!!” bantah Miroku kepada Hana dan Al. “Tenang, kami hanya menggunakan seperempat dari tenaga kami saja, tidak mungkin kami akan menggunakan tenaga penuh. Kalau kami menggunakan tenaga penuh, itu tidak akan terjadi.” Hana menjelaskan dengan santai, yang tangan kanannya masih diposisi depan dadanya mengangkat api kecil yang telah dibuat sebelumnya.

“Walaupun seperempat saja, itu masih keterlaluan! Yang akan mengikuti ujian ini akan—“ ucapan Shinryu terpotong tiba-tiba. “Hei, tenang dulu, Shinryu-san. Kami tidak akan menggunakan nama ‘Slayer’ kami. Nama tersebut hanya digunakan pada saat kami betul-betul serius. Tetapi bukan sekarang.” Al memotong ucapan Shinryu dan menjelaskan. “Bila kami mengeluarkan lebih banyak ‘mereka’, itu justru yang lebih parah. Lagipula, aku yakin, ‘Persona-User’ yang sekarang lebih kuat daripada tahun lalu. Bahkan, ada yang sadis juga, atau bahkan sadisnya melebihi kami.” Hana menambahkan penjelasan. Sekarang, ‘Persona-User’ kita dengar. Persona-User? Apa itu? Semakin kita mendengar percakapan, semakin banyak pertanyaan. “Itulah sebabnya, kami, The Black Elemental Slayer, merupakan ujian tahun ini.” ujar Al sambil mengeluarkan tangan kirinya dari sakunya, dan ternyata dia juga memakai sarung tangan yang sama persis seperti yang Hana pakai.

Tiba-tiba, bongkahan batu berwarna biru muncul dari tangan kiri Al yang diangkat, dan bersinar, mengeluarkan cahaya berwarna biru. Itu es. Al Hasegawa telah membuat sebongkah es dari tangan kirinya dengan mudahnya. Sebenarnya siapakah dia? Dan Hana Hakurou ini juga membuat kita penasaran. Dia juga bisa membuat api kecil dari tangan kanannya tanpa kesulitan. Siapa sebenarnya mereka? Seperti penyihir saja.

Shinryu pun menghembuskan angin kecil dari mulutnya, “Baiklah, lakukan pemberian ujian kalian. Lakukan tugas kalian, dan tanggung jawab atas pemberian ujian ini.” Shinryu memberi perintah kepada Hana dan Al. “Ok, tidak masalah bagi kami.” jawab Hana dengan santainya. “Hm, mereka sudah datang, Han.” ucap Al, memberi informasi kepada Hana. “Mulai sekarang, kami semua akan mengawasi kalian.” Shinryu menengokkan kepalanya kearah Hana dan Al sebelum pergi. “Semoga beruntung, kalian berdua. Jangan sampai ada yang terluka, ya?” ucap Karin kepada mereka yang berpakaian serba hitam. “Haha, kami tidak pandai melepaskan orang yang tanpa terluka. Tapi, ya, akan kami usahakan.” jawab Hana dengan suara datar. “Baiklah, kami tunggu hasilnya dari kalian.” Yurrei menganggukan kepala dan berbicara kepada Hana dan Al. Dengan kompaknya, mereka berdua mengangguk bersama, dan mereka menuju ke pintu batu yang sebelumnya kita lihat.

Hana Hakurou dan Al Hasegawa pun keluar dari ruangan untuk memberikan ‘ujian’. Entah apa yang disebut ujian ini, masih tidak jelas. Mereka berjalan keluar dari bawah tanah, api dan es yang mereka buat telah menghilang. Sejak kapan api dan es mereka buat menghilang? Ah, lupakan soal itu. Sekarang, kita akan melihat apa kegiatan mereka, yang dijuluki dengan nama ‘Black Elemental Slayer’ ini.

Malam. Disertai dengan hiasan bintang-bintang kecil, dan bulan purnama yang ikut menghiasi langit malam ini. Kelihatan jelas sekali bulan purnama yang kita lihat sekarang. Begitu bulat dan bercahaya.

Di suatu taman, yang kita kunjungi sebelumnya, tempat dimana Hana Hakurou dan Al Hasegawa kita temui sebelumnya juga. Disana, terkumpul banyak orang remaja, dan membawa senjata mereka masing-masing. Memang, untuk apa senjata-senjata yang mereka bawa? Apakah ada perang disini? Kita lihat dulu.

Hana dan Al menghampiri mereka dengan bertampang sombong. Ada beberapa anak yang sampai mengira, mereka adalah laki-laki karena melihat dari berpakaiannya. Memang, Hana dan Al berpakaian begitu rapih, berwarna serba hitam, tetapi style tersebut layak dipakai seorang lelaki. Dan juga, tampang mereka. Hana Hakurou dan Al Hasegawa ini masih orang misterius. Kita belum mengenalnya lebih dalam.

“Kurasa, dari kalian semua, sudah membawa senjata kalian masing-masing kan, untuk ujian kali ini?” Hana mulai berbicara. “Kali ini, ujian kalian adalah, melawan beberapa monster. Bila kalian sudah melawan monster tersebut dan menang dari mereka, keesokan harinya, kalian akan melawan kami berdua. Waktu kalian akan melawan kami pada esok hari adalah, pagi hari jam 5.” Al menjelaskan tentang ujian yang mereka berikan. Sebentar, monster? Di dunia ini ada monster? Tambah pertanyaan. “Tetapi, bila kalian gagal melawan monster-monster yang kalian hadapi, atau gagal melawan kami, atau tidak melawan kami pada tepat waktu… Otomatis, kalian tidak lulus.” Hana menambahkan. “Kalian melawan monster-monster disini masing-masing, tetapi kalian juga boleh berpasangan, tetapi 2 orang saja. Dan bila kalian melawan kami, kalian bisa bekerja sama. Karena lawan kalian esok hari; bila kalian lulus ujian pertama, hanya kami berdua saja.” Al menjelaskan lagi.

“Ha? Bekerja sama? Heh, buat apa? Aku sendiri juga bisa mengalahkan mereka. Mungkin, monster yang kalian munculkan itu lemah-lemah, dan juga sedikit. Kalau begitu, ngapain aku harus bekerja sama dengan orang lain?” tantang seorang perempuan tomboy yang berambut putih pendek dan bermata merah, mempunyai coretan dibawah mata kirinya. Dia bernama Yomotsu Yumiko. “Aku yakin ujian ini sangat mudah. Jadi aku tidak perlu bekerja dengan orang-orang lemah ini.” ucapnya lagi dengan penuh kesombongan. “Hentikan, Yumiko! Mungkin ujian kali ini tidak akan mudah dari tahun lalu!” seorang lelaki berambut putih juga, memakai rompi putih dan berbaju hitam, dan memakai sarung tangan berwarna putih. Dan dia bernama Damme Alto Reverie, seperti nama orang barat. “Memang kau tau apa, Ame? Tidak usah menghayal berlebihan, aku yakin, mereka ini gampang kita kalahkan.” perkataan Yomotsu membuat Hana dan Al tersenyum sinis.

“Hm, sepertinya kamu belum tau kami ya, Yomostsu Yumiko, kalau aku tidak salah?” ucap Hana, dengan tersenyum sinis. “Kalian orang tidak penting, hanya memberikan ujian saja. Lagipula, mengapa kami harus melawa—“ Tiba-tiba angin menghembus kencang kearah Yomotsu. Dalam hitungan detik, kita melihat Yomotsu terangkat dengan tangan kanan seseorang. Betapa mengejutkan, yang mengangkat perempuan tomboy itu adalah Hana. Begitu cepat dia berlari kearah Yomotsu dan mengangkat dia dengan tangan kanannya, dan mengangkatnya dari bajunya. Tentu saja, semua remaja yang terkumpul disana terkaget bukan main melihat Yomotsu yang tiba-tiba terangkat oleh Hana. “Berani menantang kami, heh?” Hana melirikkan matanya keatas, melihat muka Yomotsu yang terangkat keatas dengan tangan kanan Hana, dan menatapnya dengan penuh kemarahan. “Baik. Kau sudah menyatakan tantangan dengan kami. Kita lihat saja besok, siapa yang lebih kuat. Bila kau kalah… Kita akan lihat hukumannya besok.” tantang Hana dengan penuh ancaman. Muka Yomotsu menyatakan tidak peduli sama sekali tentang tantangan itu. Lalu, Hana pun melepaskan genggamannya pada baju Yomotsu, dan Yomotsu pun terjatuh. Perempuan yang memakai bros merah itu membuang muka. “Ada lagi yang ingin menantang kami?” tanya Hana kepada remaja-remaja yang ada disekitarnya.

Seorang perempuan berambut hitam panjang, dan matanya kanan-kiri berbeda warna. Kiri biru, dan kanan merah. Dia ditemani oleh rubah putihnya. Dia bernama Rikku Shaolee, dan rubah putihnya bernama Yuka. Rikku menatap Hana dengan tatapan kosong. “Dia… kuat… hampir tidak ada satu pun anak disini melampaui kekuatannya. Dan juga orang itu…” Rikku mengalihkan pandangannya kepada Al yang melipat kedua tangannya didepan dadanya. “…Dia juga kuat. Kekuatannya hampir setara dengan orang tadi, tapi… Aku bisa merasakan hawa api dan es diantara mereka…” Rikku berpikir dalam hatinya, melihat kedua orang yang berpakaian seba hitam tersebut. Dia seperti menganalisa mereka berdua.

“Ujian sekarang… melawan monster ya?” tanya seorang perempuan berambut pendek, berkacamata dan berbaju biru. Dia sepertinya sudah kita lihat, tetapi orang ini memakai kacamata. Dia bernama Sakagami Rin. Dia seperti kembar dengan Sakagami Ren yang kita temui sebelumnya. Dan Ren, dia ada disebelah Rin yang kita lihat sekarang. Memang benar, mereka adalah kembar. “Kak, kali ini kita melawan monster bersama kah?” tanya Rin kepada saudara kembarnya. “Hmph, ujian kali ini akan mudah. Tetapi… Aku tidak bisa membiarkanmu melakukan hal yang ceroboh seperti tahun kemarin.” jawab Ren dengan tampang sombong. “I-Iya… Baiklah.” balas Rin dengan tersenyum. Dia tidak peduli kalau kakaknya sombong.

“Baiklah! Mulai sekarang, kalian tunggu disini sampai tengah malam! Kami berdua akan mengawasi kalian disisi lain. Bila kalian menang dalam ujian ini, tunggulah besok, dan kalian akan melawan aku dan Al disini, tepat pada jam 5 pagi! Kalau ada yang terlambat, akan kuanggap gagal!” tegas Hana kepada remaja-remaja tersebut. “Baik!” jawab mereka dengan kompak. “Sekarang berpencarlah! Kalian boleh sendiri, atau dengan teman kalian, tapi hanya boleh berdua saja!” tambah Al yang masih melipat kedua tangannya. Dan mereka pun melaksanakan tugasnya masing-masing. Apa yang akan mereka tempuh dalam ujian ini? Kita akan melihatnya pada chapter berikutnya.

Allience Of Persona User (AOPU) ~Hakurou's Version~ Chapter 3

~ Chapter 3 ~

The Affiliation of Persona Users (Part 2)

Suatu tempat yang gelap, tetapi masih dihiasi dengan jingganya sinar Matahari.

Disini adalah tempat terbuka. Kosong, hanya beberapa tanaman dan bebatuan. Disertai dengan hembusannya angin, membantu suasana untuk menjadi sejuk. Tetapi disini adalah bawah tanah. Seperti… Ya, tempat rahasia lah. Kemungkinan mereka akan berkumpul disini semua.

Perjalanan ke-2 orang berpakaian seperti stranger, kita lihat sekarang. Mereka berjalan dengan gaya lelaki lakukan. Dengan tangan yang disembunyikan di saku celana mereka, bertampang layaknya orang sombong.

Hana Hakurou, yang mata kanannya tertutupi oleh rambutnya, dan kita bisa melihat, mata yang kirinya sangat hitam pekat. Entah kenapa, sepertinya dia sengaja menutupi mata kanannya dengan rambutnya. Dia pun masih memakai earphone-nya, masih menggantung di telinganya. Dan Al Hasegawa, berpenampilan sama sepeti Hana, tetapi dia memakai kacamata bening dan rambutnya pendek. Dia juga memakai earphone-nya.

“Kali ini, kita akan memberikan mereka ujian sekarang.” ucap Hana yang mukanya menetap, tidak mengubah ekspresinya. “Ya, aku tau. Tetapi, kau yakin ini yang akan kau berikan kepada mereka?” balas Al, yang masih bertampang sama. “Kenapa tidak kau membaca pikiranku? Bukankah kau bisa membaca pikiran orang?” kali ini, Hana berucap dengan tersenyum. “Haha, iya. Kau tau kan, aku ini selalu menyimpan rahasia.” jawab Al. “Sekarang, kita akan memberi mereka ujian dengan… ya, mungkin lebih serius dari tahun lalu.” Hana mengangkat bahunya. “Iya, aku mengerti mengapa kali ini lebih serius” Al menjawab dengan mata tertutup. “Hmph, kita lihat saja nanti…” Hana tersenyum sinis. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu. Tapi, kita belum tau apa rencana mereka.

Sekarang, kita melihat seorang lelaki dan seorang perempuan berjalan dengan bergandengan tangan. Sepertinya mereka menuju ke tempat yang sama. “Hm, sekarang siapa yang memberikan ujian?” Shinryu berbicara, bertanya kepada Karin. “He? Hm… Ah, mereka, kau tau?” Karin menjawab, tetapi merahasiakan nama ‘mereka’. “Oh, si ‘Black Elemental Slayer’ itu kah? Hm… Hah, aku yakin, mereka akan memberi ujian yang berat…” ucap Shinryu dengan nada mengeluh, dan sepertinya khawatir. Kita mendengar kata-kata, ‘Black Elemental Slayer’? Siapakah mereka? Hm... Coba kita dengar lebih jelas lagi sekarang.

“Tenanglah, mereka juga mempunyai sifat yang baik, tidak mungkin sampai segitunya.” ucap Karin, membela nama ‘Black Elemental Slayer’ tersebut. “Tetapi, tahun lalu ketika mereka memberi ujian, beberapa dari mereka yang menerima ujian dari mereka itu menyerah karena susahnya ujian tersebut…” Shinryu menghembuskan napas. “Hm, iya juga sih… Tetapi, mungkin kali ini akan berjalan dengan baik.” ujar Karin yakin. “Kuharap iya…” Shinryu hanya menutup mata dan menghela napas. Memang, siapakah ‘Black Elemental Slayer’ yang sebenarnya mereka bicarakan? Semakin banyak pertanyaan saja.

Pada di sisi Yurrei dan Miroku, perempuan berkacamata itu menarik tangan teman lelakinya. Ini ditarik, bukan digandeng. “O-Oi, bisakah kau berhenti menarik tanganku?” tanya Miroku yang kewalahan. “Tidak, karena kalau kau jalan biasa, aku itu lamban.” Yurrei mengajukan alasan. “B-Baiklah…” jawab Miroku dengan kepala tertunduk.

“Ngomong-ngomong, siapa yang akan memberikan ujian kali ini?” tanya Mikoru yang tangannya masih tertarik oleh Yurrei. “He? Yang memberikan ujian? Hm… kalau tidak salah, mereka yang berpakaian serba hitam itu kan?” jawab Yurrei. Tunggu, berpakaian serba hitam? Jangan-jangan, yang mereka omongkan adalah… . “Oh, mereka ya? Hm… Ya, kuharap orang yang menerima ujian dari mereka akan kuat…”. Perkataan mereka berdua sama seperti yang Shinryu dan Karin bicarakan. “Haha, iya, mereka kalau mengasih ujian tidak tanggung-tanggung.” ujar Yurrei setuju. Apakah percakapan mereka ini… Membicarakan orang yang sama seperti Shinryu dan Karin? Hm… Kalau begitu, mari kita balik ke tempat pertemuan tadi.

Kembali ke tempat ruangan bawah tanah. Didepan pintu masuk ruangan, 2 orang berdiri dengan tegaknya. Ya, mereka adalah Hana Hakurou dan Al Hasegawa. Pandangan mereka pudar, karena kita melihatnya dalam gelap, hanya sedikit hiasan cahaya jingga Matahari dari luar. Tampang mereka menetap. Ya, tatapan orang sombong.

Sunyi. Mereka tidak mengeluarkan sedikit suara. Beberapa detik kemudian, suara gesekan antara sepatu dan tanah terdengar dari kesunyian ini. Tiba-tiba, pandangan kita menjadi bergetar. Apa yang terjadi? …Oh, ternyata pintu yang didepan mereka terbuka perlahan. Pintunya… seperti batu. Ya namanya juga ruangan bawah tanah, seperti tempat rahasia.

Sebelum pintu terbuka sepenuhnya, datanglah seorang lelaki dan perempuan. Mereka adalah… Shinryu Yamatono dan Karin Ogata. Ternyata mereka juga ke tempat ini. Lalu, datanglah 2 orang lagi, perempuan dan laki-laki. Mereka adalah Yurrei Futabaki dan Miroku Hikage. Semua yang kita telah kenali terkumpul disini. Tetapi, keadaan masih sunyi. Tidak ada sambutan sama sekali. Hanya suara gesekan pintu yang terbuka menggeser.

Pintu telah terbuka luas. Tanpa mengucapkan apapun, mereka memasuki ruangan. Semuanya telah memasuki tempat rahasia itu, lalu pintu itu kembali. Ruangan menjadi berubah drastis. Gelap gulita. Tidak ada cahaya sama sekali. Tempat itu pun masih sunyi, tidak disertai dengan suara apapun.

Hana bereaksi, “Tch, aku lupa kalau ruangan ini gelap.” keluh Hana. Baik, kita ketahui bahwa perempuan tomboy yang bernama Hana ini tidak menyukai kegelapan. Dengan samar-samar, kita melihat, tangan kanan Hana terangkat. Kelihatan jelas sekali, karena dia memakai sarung tangan yang berwarna putih. Kita selama ini belum mengetahui bahwa dia mengenakan sarung tangan tersebut. Ya, disebabkan tangannya selalu disembunyikan di saku celananya.

Kita sekarang melihat, tangan Hana terangkat dan memposisikannya didepan dadanya. Perlahan-lahan, muncul cahaya jingga dari tangan tersebut. Lama-kelamaan, muncul api kecil bercahaya jingga terbentuk. Perempuan berpakaian serba hitam tersebut telah membuat api kecil dari tangannya. Mengejutkan. Siapa dia sebenarnya? Dia bisa membuat api dari tangannya dengan mudahnya, tanpa permulaan terlebih dahulu, bahkan tidak mengucapkan mantra sama sekali.

Berkat cahaya api yang telah dibuat Hana, ruangan menjadi lebih sedikit terang. “Baiklah, bisakah kita mulai pendiskusian ujiannya sekarang?” Shinryu mulai berkata. “Ok, kurasa tidak ada yang kurang.” balas Al sambil menengok kanan-kiri. Sekarang, kita akan mendengar pendiskusian mereka. Apa yang sebenarnya mereka diskusikan?

“Hana dan Al. Kalian sekarang yang mendapat giliran untuk memberikan ujian, kan? Apakah kalian sudah mempunyai rencana ujiannya?” tanya Shinryu kepada Hakurou dan Hasegawa. “Tentu saja. Kami sudah merencanakannya kemarin, dan membicarakannya tadi pagi. Tenang, ujian kami tidak begitu susah. Tapi, sedikit agak lebih serius lagi, agar tidak akan terulang lagi kejadian tahun lalu” jawab Hana dengan jelas. “Kalian tidak memunculkan ‘mereka’ lagi, kan?” balas Shinryu. Lagi-lagi, kata ‘mereka’ kita dengar. Banyak orang misterius disini.

“Tidak, kami tidak memunculkannya. Hm, tapi ya, mungkin sedikit lah dari mereka. Tapi, sebagai gantinya… Ujiannya adalah…” tiba-tiba perkataan Al terhenti. Lalu suara kompak terdengar, “Melawan kami, The Black Elemental Slayer”. Begitu mengejutkan ketika Hana dan Al dengan kompaknya mengeluarkan kalimat ‘Black Elemental Slayer’. Ternyata yang diomongkan Shinryu dan Karin tadi adalah mereka, Hana dan Al. Memang mereka mempunyai keistimewaan sehingga mereka berdua bisa mempunyai julukan tersebut? Hm, mungkin kita akan mengetahuinya lebih jelas lagi pada chapter berikutnya.

Allience Of Persona User (AOPU) ~Hakurou's Version~ Chapter 2

~ Chapter 2 ~

The Affiliation of Persona Users (Part 1)

Sore yang indah.

Matahari yang begitu cerahnya, sekarang terbenam ke arah barat dengan warna jingga-nya yang mengesankan mata. Burung-burung kembali ke rumah mereka masing-masing, dan tanaman pun menetap pada tempat mereka, menghiasi pemandangan. Angin berhembus mengucapkan selamat tinggal kepada sang Matahari. Udara disana membuat sejuk suasana.

“Apakah sudah waktunya?”. Kita kali ini mendengar dengan jelas percakapan 2 orang perempuan yang berpakaian serba hitam tersebut. Perempuan yang bernama Hana Hakurou itu memandang terbenamnya matahari dengan tangannya dimasukan ke saku celananya, dan memakai earphone yang masih menggantung di telinganya. Rambutnya menutupi mata kanannya. “Hm, kurasa sebentar lagi saja, Matahari belum sepenuhnya terbenam.” jawab perempuan satunya berkacamata yang bernama Al Hasegawa itu, dan pandangan kearah muka Hana dari samping.

“Kau tau kan kalau aku tidak suka gelap?” Hana tidak mengalihkan pandangannya, tetapi matanya menyipit geram. “Heh, sudahlah, lebih baik kita tidak usah menunggu disana. Kita bisa menunggu sebentar lagi disini.” ujar Al dengan menutup matanya dengan tersenyum sinis. Hana menengokkan kepalanya ke muka Al dengan tatapan marah, “Kau mencoba menakut-nakutiku lagi kah? Jangan coba itu lagi, atau tidak, akan ku nyalakan api untukmu sekarang juga” ucap Hana dengan perkataan mengancam. “Hahaha, baiklah baiklah, ya aku tau kalau kau tidak suka gelap, tetapi bukankah lebih baik kita menunggu dulu disini daripada menunggu di tempat itu?” jawab Al dengan tertawa kecil.

“Lebih cepat lebih baik”. Sepertinya Hana mengutip perkataan seseorang. Al menghembuskan angin kecil dari mulutnya, “…Baiklah, ayo kita kesana.” Al menjawab dengan nada mengeluh. “Bagus, ayo kalau begitu.” Hana segera berjalan dengan tampang suram. “…Dia masih berpikir kalau aku akan mengusili dia… *sigh* Dasar, dia terlalu takut pada gelap…” pikir Al dalam hatinya. Tunggu, apakah mungkin dia bisa membaca pikiran Hana? Hm, kita belum tahu jelas, tentunya.

Di sisi Shinryu dan Karin, pemandangannya sama, yaitu pemandangan Matahari terbenam. Mereka duduk di bangku panjang dan menonton pemandangan yang indah tersebut.

Shinryu mengangkat kepalanya, “Sepertinya sudah waktunya.” Shinryu berkata. “Hm? Ya mungkin begitu.” jawab Karin sambil melihat muka Shinryu dari samping yang terangkat keatas. “Baiklah, bisa kita kesana sekarang?” Shinryu mengalihkan pandangannya kepada muka Karin dan tersenyum. “Ah, baiklah” balas Karin disertai senyumnya yang penuh keramahan.

Mereka pun berdiri dari bangku tersebut dan berjalan meninggalkan tempat itu. Shinryu mengulurkan tangannya kepada Karin, lalu tangan Karin pun memegang tangan Shinryu. Berjalan dengan bergandeng tangan. Ya, kalian pasti sudah tau, bahwa ini seperti kencan. *Author dibantai*

Sisi lainnya, dimana Yurrei dan Miroku berada kita lihat sekarang. Pemandangan tetap sama. Yurrei menengokkan kepalanya kesamping, “Ah, sudah waktunya.” ujar Yurrei dengan mata menyipit. “Hm? Bukankah terlalu cepat? Pertemuannya kan nanti malam” jawab Miroku dengan alis yang terangkat. “Tetapi kita mendiskusikannya dahulu, baru kita akan memulainya setelah semuanya berkumpul.” balas Yurrei, mengalihkan pandangannya kepada Miroku. “Berdiskusi bersama ‘mereka’ dulu ya? *sigh* Baiklah kalau begitu, ayo kita kesana.” jawab Miroku, yang dipertengahan kalimatnya dia menghembuskan napas.

“Baik, ayo kita kesana, Miroku.” Yurrei menarik tangan Miroku dan meninggalkan tempat tersebut. “A-Ah, iya!” jawab Miroku yang tertarik tangannya. Lagi-lagi orang yang bergandengan tangan. Apakah ini situasi yang tepat untuk berkencan? Kurasa… tidak. Karena disini kita sedang serius, menggali informasi tentang siapa mereka sebenarnya.

*Author es we te* *Author ditendang*

Disini, waktu pertengahan sore dan malam.

Sebelum ke tempat dimana mereka berkumpul, seorang berambut hitam, bermata cokelat dan memakai baju panjang hitam-putih, dan rok yang sepanjang betisnya berdiri memandang langit yang jingga. Dia terdiam. Lalu dia menghembuskan napasnya.

…Aku tidak peduli… walaupun kau membenciku, aku masih tetap menganggap kau sebagai temanku. Seberapa kau membenciku juga. Tidak akan.

~ Even you hate me, I will never hate you ~

Kita telah mendengar isi hatinya. Siapa yang dipikirkannya? Entah. Perempuan itu kalau tidak salah bernama Ninomiya Suzu. Lalu perempuan itu pun menengok kebelakang, dia melihat kita. “…Sepertinya sudah waktunya… Baiklah, aku akan kesana sekarang.” Dia berjalan meninggalkan tempatnya. Apakah dia juga akan ikut pertemuan tersebut? Apakah emang benar kegiatan sekarang adalah pertemuan? Belum jelas juga.

Di sisi lainnya, seorang perempuan cantik berambut panjang dan berwarna cokelat muda, menggunakan baju berwarna ungu dan juga memakai rok pendek, tetapi dia memakai kaos kaki yang panjang. Dia tertunduk, tidak melihat indahnya Matahari. Entah kenapa perempuan ini tidak memandang Matahari yang sedang terbenam.

…Ini semua takdir… Aku sudah ditakdirkan mempunyai ‘kekuatan’ ini, tidak ada siapapun yang bisa membalikkan waktu… Masing-masing sudah mempunyai takdir tersendiri…”

~ No one can avoid the fate... Even it has many different paths, it all comes to the same end... ~

…Kita dengar isi hatinya, sepertinya perempuan ini menyukai kata ‘takdir’. Tunggu, kita juga mendengar kata-kata ‘kekuatan’. Kekuatan? Maksudnya apa? Apakah yang lain juga mempunyai ‘kekuatan’ itu? Hm, semakin banyak pertanyaan saja. Oh iya, nama perempuan itu adalah… Althea Razensky. Seperti nama orang barat. “…Aku akan kesana sekarang…” perempuan itu pun meninggalkan tempatnya dengan kepala yang tegak. Apakah dia juga mengikuti kegiatan tersebut? Mari kita lihat sisi lain.

Seorang perempuan berambut hitam panjang dan mempunyai mata yang merah, dan memakai baju seragam sekolah. Dia berkepala tegak, tidak menatap jingganya langit. Ya, mungkin bisa dikatakan, dia melihat langit dengan tatapan kosong.

Hpmh, suatu saat nanti juga, dunia ini akan terselubung kegelapan… Dan dunia akan dikuasai Neraka dan Surga. Dan tempat itu adalah tempatku. Hmhmhm…

~ Hell is my home and Heaven is my country the darknes will cover the world. ~

Surga dan Neraka? Apa maksudnya? Tentu kita tidak mengerti isi hati perempuan ini yang bernama Sakagami Ren. Dia mempunyai tatapan yang dingin. “Heh, sepertinya sudah waktunya.” ucap Ren dengan tampang cool-nya. Dia pun meninggalkan tempat tersebut, dan berjalan dengan gaya seperti lelaki.

Lalu, apa yang mereka semua lakukan sebenarnya? Mereka sepertinya menuju ke tempat yang sama. Mereka meninggalkan tempat mereka masing-masing pada waktu yang sama. Apakah mungkin mereka akan bertemu? Hm, mungkin kita akan mengetahuinya pada chapter yang akan datang. Kita akan ketahui disana apa yang sebenarnya mereka lakukan.

Senin, 21 September 2009

Allience Of Persona User (AOPU) ~Hakurou Version~ Chap. 1

Credit :

AOPU bukanlah milik saya, tetapi milik Shinryu Yamatomo a.k.a Papa =)) Aku cuma iseng aja, soalnya tiba-tiba datang inspirasi *_* Yauda aku ingin membuatnya disini =)) Ingat, AOPU BUKAN MILIK SAYA.

Starring :

- Hana Hakurou
- Al Hasegawa
- Shinryu Yamatono
- Karin Ogata
- Yurrei Futabaki
- Miroku Hikage
- And other P_Us

_______________________________________

~ Chapter 1 ~

The Situation of Persona Users

Pagi yang cerah.
Waktu yang tepat untuk berjalan-jalan dan melakukan aktivitas fisik, atau bisa melakukan akitivitas lainnya. Burung-burung beterbangan menyambut datangnya pagi yang bersuasana menyenangkan, pohon yang disertai tanaman-tanaman lainnya juga ikut menghiasi pemandangan. Suatu tempat yang damai dan tentram.

Perempuan berambut hitam yang menyentuh bahunya, dan berpakaian serba hitam membelakangi kita. Dia berada di tengah-tengah pemandangan tersebut, dan kepalanya mengangkat keatas. Kelihatan kabel tipis yang berasal dari telinganya yang tertutupi rambutnya yang hitam pekat, dan menyambung kebawah. Seperti stranger saja, memakai baju yang serba hitam. Dan dia seorang perempuan. Kita bisa menebak dari arah kepalanya yang terangkat keatas melihat langit biru disertai putihnya awan. Ya, dia menyukai cuaca pada saat itu.

~ Black Is My Life, But Darkness Isn’t My World ~

Beberapa menit kemudian, seorang perempuan yang juga memakai pakaian yang serba hitam, dan juga lagi berambut hitam pendek, tetapi kita bisa melihatnya dia memakai kacamata. Disertai juga kabel tipis yang seperti perempuan sebelumnya yang kita lihat yang berasal dari telinganya yang ditutupi oleh rambut hitamnya.

Kehadiran perempuan berkacamata tersebut membuat perempuan yang memandang indahnya langit menjadi lebih tenang. Perempuan yang berdiri menetap itu melihat perempuan yang menghampirinya dengan senang dan tersenyum, seakan-akan berpikir, syukurlah dia baik-baik saja.

~ My only hope is through the light, My salvation lies on you when i feel alright. ~

“Kau masih memikirkan hal itu ?”

“…Iya, itu mengganggu pikiranku dari kemarin. Aku tidak percaya itu akan terjadi. Disana, serigala-ku tidak bisa menghentikannya. Sial, aku melukai serigala-serigalaku, bahkan sampai ada yang mati.”

“Sudahlah, syukur masih ada yang hidup. Lagipula, kau tidak melukai mereka. Mereka yang mengorbankan diri mereka untuk melindungimu. Bila mereka tidak ada disana, pasti kau sudah di alam sana, karena… Aku pun tidak bisa berbuat apa-apa…”

“Kau sudah cukup membantuku. Dan untunglah kau sudah baik-baik saja. Bila kau tidak ada disana, justru lebih luas peluang untukku untuk kalah, bahkan meninggal. Aku disana sangat membutuhkanmu, Al.”

“Ya, aku mengerti. Sebenarnya aku yang lebih membutuhkanmu disana, Hana.”

“Hahaha… Kita ini partner, bukan ?”

~ Separate by Distance, Bound by Fate ~

Kita mendengar percakapan mereka. Kalau tidak salah, nama mereka adalah, Hana Hakurou dan Al Hasegawa. Mereka membicarakan tentang masa lalu mereka. Tetapi kita belum tahu jelas, apa yang telah terjadi pada masa lalu mereka. Mungkin kita akan mengetahuinya lebih jelas lagi bila kita mendengar beberapa percakapan dari mereka lagi.

---

Di sisi lain, kita melihat seorang lelaki berambut hitam dan berompi putih bersama seorang perempuan yang juga berambut hitam dan berbaju biru. Kita hanya bisa melihat bagian tubuhnya, kita belum bisa melihat mata mereka.

“Untunglah aku bisa menyelamatkan mereka…”

“Yang penting, kita bisa selamat dari kejadian tersebut.”

“Ya… Dan aku sadar… mereka itu tidak lemah.”

“Tentu saja mereka tidak lemah. Kau pikir mereka siapa ?”

“Hahaha… Iya iya, sepertinya aku terlalu meremehkan mereka. Dan yang terpenting… aku tidak kehilangan kau.”

“Ahh… I-Iya…”

“Haha, tenang… aku akan melindungimu sebisa mungkin.”

~ Everyone have to get past me to get her. And that means, Over my dead body ~

…Entah siapa yang mereka omongkan, yang jelas, mereka juga menceritakan masa lalu mereka. Shinryu Yamatono dan Karin Ogata, kita ketahui nama mereka. Mereka selalu bersama setiap pergi kemanapun. Ya, kalian tau. Seperti hal-nya kencan.

---

Suatu tempat yang tidak jauh dari tempat dimana 2 perempuan yang berpakaian serba hitam itu berada, seorang perempuan berambut cokelat panjang dan disertai dengan kacamata dan memakai baju hitam panjang dan rok pendek, bersama lelaki tampan berambut hitam memakai jaket abu-abu dan celana hitam panjang. Mereka juga sedang memandang birunya langit yang dihiasi dengan awan berbagai macam bentuk.

“Kejadian itu memang tidak akan kulupakan.”

“Ya, itulah tempat perkumpulan para Persona User disana”

“He-hm, dan mereka adalah teman kita, bukan ?”

“Hahaha, kau selalu berharap kepada temanmu, Miroku. Setiap kali kau membuat teman, kau pasti akan senang.”

“T-Tentu saja ! Teman adalah segalanya untukku ! Aku akan mempertaruhkan nyawaku demi temanku, termasuk kau, Yurrei !”

“Hahaha, iya iya, aku mengerti…”

“Tapi… walaupun aku menghilang, hatiku tetap bersama mereka…”

~ Friend is everything for me, even my soul was dissapear, my heart will always with my friend ~

Lagi-lagi, kita mendengarkan seseorang yang menceritakan masa lalunya. Dan mungkinkah, topik pembicaraan mereka yang telah kita dengar tadi merupakan topik yang sama dengan yang lain ? Kita tentu belum tahu jelas. Kita harus menggali informasi lebih dalam lagi unuk mengetahui apa yang sedang dibicarakan mereka sebenarnya. Tunggu, mereka berbicara lagi.

“Apakah kau yakin ? Kau percaya semua hal itu ?”

“Ya, aku yakin. Walaupun sepengetahuanku itu berbeda, tetapi aku yakin kepadamu. Aku percaya padamu.”

“Hmph, tentang masa depan… kah ? Kau tidak akan menyesal apapun yang terjadi ?”

“Ku yakin tidak akan menyesal. Aku percaya apa yang kamu katakan, Miroku. Apapun itu”

~ Even if the world tells me different. I'll still believe you... I always believe in you... ~

Keteryakinan terhadap apakah ? Kita mendengar tentang keyakinan, bukan tadi ? Hm, kita juga belum tahu jelas. Sebenarnya apa yang mereka omongkan ? Mereka selalu saja membicarakan tentang masa lalu. Dan kita tidak tahu tentang masa lalu mereka. Mau tau lebih dalam, sebenarnya apa yang sedang mereka omongkan ? Kita tunggu saja di episode yang akan datang.

Rabu, 10 Juni 2009

Black Cat FF : The Hidden Sweeper Chap 2

Disclaimer : yang jelas Black Cat bukan punya watashi, punya Yabuki Kentaro lah~ dan cerita yang watashi buat bukanlah kenyataan, melainkan karangan yang watashi asal"an buat alias hanya 'imajinasi' *mengangkat tangan ala spongebob dan keluarlah petir (lha ?)*~

Chapter 2
-----------

Hana, atau kita bisa sebut dia 'Okami no Hime-sama' itu berjalan bersama partner-nya, Shiroi, yang dijuluki 'The Great White Beast'. Anak itu berpakaian seperti 'hunter', berwarna biru , memakai topi dan celana levis. Membawa beberapa senjata seperti pedang dan pistol.

Mereka berjalan menuju cafe dan memasukinya. Didalam, hampir semuanya adalah preman terkenal di kota tersebut. Berbadan macho dan pakaian yang memang layaknya seperti seorang preman. Dipenuhi senjata tentunya, belum lagi bau bir yang sangat menyengat. Banyak juga yang melakukan judi, mengganggu pelayan perempuan dan ributnya bukan main.

Hana dan Shiroi tidak mempedulikan mereka. Berdua, mereka duduk santai dan...

*DOR DOR DOR*

Suara pistol yang mengganas. Pistol tersebut dibunyikan oleh Raja Serigala itu. Setelah terdengar suara itu, semuanya menjadi bisu. Tetapi ada yang menantang, "kau kira kau siapa, cewek gila !!". Dan semua preman pun melotot ke preman yang berteriak tadi karena kaget preman tersebut mengucapkan hal itu kepada si Raja Serigala itu. "Hei, kau sudah gila, apa !? itu sang Raja Serigala, sadar ga sih !?" bisik preman yang lain. Hana pun mendengar suara itu, dan berwajah sombong. Hanya itu saja, dan dia berteriak, "2 gelas susu, ya !!", ucapannya menuju pelayan cafe tersebut.

"fiuuuh", semua preman" itu mengucapkan kata tersebut. Tiba" Hana membantingkan tangannya ke meja, *BRAAAK*. Semua preman kaget dan membisu sekali lagi. "kalau... ada yang melakukan hal itu atau yang menantangku sekali lagi... kalian akan dimakan habis... oleh serigala" ini..." ucap Hana mengancam. Preman itu mengangguk kaku dan langsung diam.

Seorang pelayan wanita mendatangi Hana dengan membawa 2 gelas susu. "ah, terimakasih~". Hana pun meminum susu itu dan susu yang satunya dituangkan ke mangkuk, dan diberikan kepada Shiroi. Pelayang wanita itu pergi, lalu... *DOR*

"uwwaaaaaaa~ !!!", teriak preman kesakitan. Tangannya berlumuran darah, berbekas peluru. "siapa yang menembak tanganku !!" ucap preman marah. "Saya... emang kenapa ? Menantang gw lagi, heh ???" tanya Hana kepada preman tersebut penuh ancaman. "Emang saya telah melakukan apa !? Saya tidak melakukan apa" !!" teriak preman itu lagi. "Dan emang, gw nih ga tau apa", heh !?? Emang gw ga liat apa yang kamu lakukan ? Jangan berani"nya melakukan hal yang tidak berguna didepan gw, ya~ !?" balas Hana. "E-Emang saya telah--", ucapannya dipotong oleh ucapan Hana, "Udah gw bilang, lo tuh mau melakukan sesuatu kepada pelayan itu kan ? Jangan anggap remeh gw, lo tuh udah gw anggap keterlaluan~"

Hana menghentikan ucapannya dan melanjutkan meminum susunya. Setelah habis, Hana berdiri, lalu menodong pedangnya ke arah preman" itu. "Kalau ada yang berani melawan gw, lawanlah kalau kalian bisa menang dariku...". Raja Serigala dan makhluk putih itu pergi dari cafe itu. Setelah ucapan itu berakhir, preman" itu mulai menggosipkan Hana, "emang ada yang bisa mengalahkan cewek tomboy itu ?", "mungkin tidak ada, dia sudah mengalahkan lebih dari 100ribu orang, tetapi tidak dibunuh...", "heh, walaupun kita akan melawannya dan tidak akan dibunuh, yakin kita akan kalah darinya...".

Hana mendengar mereka dari kejauhan. Tetapi Hana tidak menghiraukannya. Dia membiarkan preman" itu menggosipkan dirinya. "heh, dasar preman" bodoh... selalu berpikir negatif..." pikirnya. Lalu Hana pun berkeliling kota untuk mencari 'target' selanjutnya.

---

Malam datang, ke-2 pasangan terkenal itu masih berkeliling kota. "hueee~ gimane nih... blom dapet target euy..." ucap Hana cemberut. "maaawwrr~", Shiroi mengucapkan sesuatu kepada Hana. "nye ? istirahat ? ga ah~ blom capek kok~ *sigh*... wuee~ cuma gara" gw terkenal Raja Serigala geneh~ pada kabur semua ??? Dasar orang yang tidak PD~ ~_~ " keluhnya.

Lalu tiba" ada seseorang datang didepan Hana. Memakai rompi biru berkancing besar, berkaos putih, dan bermata seperti mata kucing. Dan dialah orang terkenal disini, yaitu sang Black Cat.

"yo ! Ada apa, Nonah ???" ucap orang yang bernama asli Train Heartnet itu kepada Hana. "hush~ no kucing allowed~ lagipula jangan sebut gw dengan nama 'Nonah'... lo bukan pembokat gw~" balasnya dicampur keluhan. "yaah... jahatnya kau~ jangan mentang" 'King of The Wolfs' kau jadi benci sama kucing... kau kan juga suka kucing~ nyan nyan~" canda Train dengan muka melas dan bermulut seperti kucing.

Hana pun ketawa kecil, "ahhahaha~ b'canda, gw masih suka ama kucing kok~ wkwkwkwk~ tpi bukan berarti gw suka ama kamu, ya !!" balas Hana dengan canda. "wakakakk~ iya, aku juga tau~ hihihi~" ucap Train lagi. "lalu, lo ngapain deseneh ??" tanya Hana kepada Train. "kau sendiri ngapain ? Malem" gini... aku lagi nyari Hime-chii, ndak tau dia kemana... kau liat dia ???" tanya Train dilengkapi dengan jawaban pertanyaan dari Hana. "he ? Eve ? ga tau... emang lagi ngapaen ???" tanya Hana lagi.

"ngh... tiba" saja dia menghilang begitu sajah~ padahal lagi jalan", trus dia menghilang... huweee~ aku bisa dimarain Sven~ tolong aku, Han~" jelas Train dan mengharap bantuan dari Hana. "err... ya... kebetulan sih gw juga lagi ga ada kerjaan... jadi ya... OK deh~" Hana akan membantu Train. "horee~ !!! Makasih Han--" lalu dipotong sama ucapannya Hana, "TAPI... traktir gw susu dulu~ baru mau gw bantu lo~ wkwkwk~" Hana meminta imbalan kepada Train. "hee ?? Mengapa aku harus menraktir kamu susu ?? ...OK deh ! ga pa" !" Train menyetujui syarat dari Hana. "hehe~ gw mah baek hati, cuma traktir gw susu doang kok, ga minta yang laen dah~ wkwkwk~*penulis dikroyokin* tenang, akan gw atasi, keyh ???" ucap Hana kepada Train. "oh ! Makasih Hana !!".

Sampai disini, apakah yang akan dilakukan Hana selanjutnya ? Apakah mereka akan berhasil menemukan orang yang bernaman Eve itu ? Kita akan mengetahuinya pada episode depan~

~ To Be Continued ~

----------------------

huehue~ Raja Serigala... speak of dat, watashi juga suka gambar" srigala ! wkwkwk~ *ditempeleng karna ga ada yang nanya* =))

Senin, 08 Juni 2009

Fullmetal Alchemist FF : In The Dark Part 2

Disclaimer : yang jelas Fullmetal Alchemist bukan punya watashi, punya Hiromu Arakawa lah~ dan cerita yang watashi buat bukanlah kenyataan, melainkan karangan yang watashi asal"an buat alias hanya 'imajinasi' *mengangkat tangan ala spongebob dan keluarlah awan mendung (lho ?)*~

Part 2
-------

Hana dan makhluk berwarna putih bersih itu keluar dari rumahnya dan menuju ke halaman depan rumahnya. Lalu mereka pun berhenti, dan mengambil posisi masing". Dan ternyata, mereka akan melakukan latihan. Mereka sudah terserap pada situasi serius itu. Dan tampang mereka seperti tidak mengenali sesama, seperti baru saja bertemu pada saat itu.

Anak tomboy itu mengambil kuda"-nya untuk melawan peliharaannya sendiri, Shiroi pun juga bersiap" untuk melawan Hana. "sudah lama kita tidak melakukan latihan seperti ini..." kata Hana menuju ke rubah putih itu. "...itu karena kau kebanyakan tugas dan kau malas untuk mengerjakannya, jadi pekerjaan selalu menumpuk, latihan pun diabaikan..." jawab Shiroi sambil memberitahu alasan mengapa mereka sudah lama untuk melakukan latihan lagi.

"hmph~ EGP~ kita kan latihan bisa kapan saja~" gerutu Hana dengan bahasa gaul-nya itu. "tapi latihan juga penting, untuk mengembangkan skill 'alchemist'-mu dan juga fisik~" Shiroi menasihati. "dah ah, ngomong mulu~ ayo mulailah~ !!!" cerewet Hana, dia pun langsung lari kearah Shiroi untuk menyerangnya. "hmph ! baiklah, saya akan mulai !", Shiroi pun langsung bereaksi, loncat menghindari serangan Hana.

"cih, lumayan juga lo ya... hahaha... kalau begitu...". Hana menaruh jari telunjuk dan tengahnya dimulutnya, dan bersiul memanggil sesuatu. Dan tiba" saja banyak serigala bermunculan dari belakang Hana. Itu kita ketahui, itu bukan skill 'alchemist'-nya, melainkan skill 'summoning'-nya. Serigala-nya banyak tak terhingga, menyerang Shiroi. Shiroi tidak terkejut atau takut, dia langsung menyerang serigala" itu dengan kemampuannya. "kau kira itu akan mempengaruhi ku ? tidak akan pernah ! Blizzard Storm !!!", mengeluarkan skill-nya, dan membunuh serigala" itu, tetapi belum semuanya terkalahkan.

"nyeh, kau mungkin bisa mengalahkan serigala" ini, tapi itu belum cukup !", Hana meyakinkan kata"nya. Dan memerintahkan sekali lagi untuk menyerang Shiroi. "ya, aku tau. Tapi, bagaimana bila dengan kecepatanku ?" bilangnya, dan langsung menghilang. Beberapa detik, serigala" itupun terjatuh pingsan. "wow... keren juga kamu..." Hana mengagumi kecepatan Shiroi. "bila ini...?", Hana pun memakai sarung tangannya yang ada corak 'alchemist'-nya. Lalu, Hana menepuk kedua tangannya, lalu membentangkannya.

Dari kedua tangan itu, mucullah kobaran api yang sangat ganas. Api itu membentuk menjadi naga, dan jumlah naganya ada 8 kepala. "Shiroi, kau belum melihat ini, kan ? Perkenalkan, naga"ku..." katanya menuju Shiroi. Rubah itu pun sedikit terkejut, "hmph... sejak kapan kau menyembunyikan ini dariku...?" tanya Shiroi heran. "ini dari dulu gw udah punya naga" ini, bahkan dari lahir, dan gw blom aja ngeliatin mereka ke lo~" jelas Hana.

Naga" itu pun maju, "saya adalah Nadare, naga pertama, yang menciptakan bola api untuk menyerang lawan.". Mengagetkan, naga" itu bisa berbicara. "aku Saiha, yang menciptakan pisau api dari tangan pemakai..." ucap naga yang satunya. "saya Homura, menciptakan tali api yang bertujuan untuk melindungi pemakai...". "gw Setsuna, sapa saja yang berani mengangguku, gw akan membunuhnya !!!" ...Kata"nya 'gaul', dan menyeramkan. "saya Madoka, yang membuat perisai untuk melindungi diri...". "Rui, untuk menciptakan ilusi dari pikiran si pemakai ke musuh...". "Koku, membuat dinding api yang bisa dipakai untuk menyerang maupun melindungi diri...". "Resshin... pemimpin dari semua naga...".

Dan selesailah memperkenalkan mereka sendiri, lalu Hana menantang Shiroi untuk mengalahkan naga"nya. "ayo, Shiroi~ kalahin nih naga" gw, buktiin kalau lo emang lebih kuat daripada gw~", ucap Hana kepada Shiroi. "...baiklah, akan saya usahakan untuk mengalahkan naga"mu itu !". Hana pun mengangguk dan naga" itu menghilang dari tangannya. "ayo, kita mulai !".

Shiroi pun berlari menuju Hana, menyerangnya dengan cakarannya yang tajam. Lalu Hana menghindar dengan cepat, "Saiha ! Pisau Api !!" teriaknya memerintahkan naganya untuk mengeluarkan pisau dari tangannya. Dengan cepat, Hana langsung mengibaskan pisau itu ke arah Shiroi. Serangan Hana meleset, Shiroi menghindar dengan kilatnya. Shiroi mengeluarkan aura putih dan dingin disekitarnya dan menyerang Hana dengan serangan saljunya. "Madoka !!", sekali lagi Hana memerintahkan naganya untuk membuat perisai, melindungi dirinya dari serangan Shiroi.

---

Sore pun datang, pertarungan belum selesai. Dan juga, pertarungan itu sangat sengit, seperti mentaruhkan kecepatan. Napas mereka masih normal, tidak mengenal capek. Tetapi, badan mereka penuh luka serta darah, namun napas mereka masih biasa" saja. Pertarungan itu masih berlanjut dengan cepat.

Lalu tiba" saja Shiroi terjatuh dan melemah. "heh, melawan naga" ini tidak bisa dilawan dengan kekuatan biasa~" ucap Hana sombong. Shiroi diam saja. Lalu dia berdiri pelan dan mengucapkan sesuatu, "...haha, mungkin maksudmu itu... naga hanya bisa dilawan dengan naga... begitu ?". Hana pun mengiyakan ucapan peliharaannya, tetapi ditambah dengan wajah heran. "hehehe... baiklah kalau begitu... saya terpaksa untuk mengeluarkan kekuatan yang selama ini saya sembunyikan...". Tiba" Shiroi mengeluarkan tenaga yang sangat dahsyat, dan berubah menjadi serigala yang besar dan berlambang pada kepalanya. Hana juga terkejut melihat itu. "s-sejak kapan lo punya kekuatan kea gitu !?" ucapannya bergetar.

"sudah lama, seperti kau, Hana" ucap Shiroi. Aura itu makin mengganas, dan itu membuat mendatangkan naga es yang bernama Hi-Kashou. Naga itu berbadan besar, seluruh tubuhnya berwarna putih dan biru, bersayap dan bersisik serba es. Hana terkaget melihat naga itu, karena dia tahu kelemahannya terhadap es. Tetapi dia tidak mundur, tetap ingin melawan Shiroi. "hmph, emang dengan naga itu akan membuat gw lari ? kaga mungkin lah !!!" katanya sombong lagi. "kalau begitu, kalahkanlah nagaku ini~"

Apa yang akan terjadi selanjutnya ? Dan naga siapakah yang akan memenangi pertarungan ini ? Kita akan mengetahuinya pada episode yang akan datang~

~ To Be Continued ~

hueeeeeeeee~ maap terlambat update ! *ditendang* karna ujian seh... huh, jadi pikirannya ke pelajaran... Black Cat besok dah~ ROFLMAO klo bisa akan menambahkan FF baru~ XD

Kamis, 28 Mei 2009

Black Cat FF : The Hidden Sweeper

Disclaimer : yang jelas Black Cat bukan punya watashi, punya Yabuki Kentaro lah~ dan cerita yang watashi buat bukanlah kenyataan, melainkan karangan yang watashi asal"an buat alias hanya 'imajinasi' *mengangkat tangan ala spongebob dan keluarlah petir (lha ?)*~

Begin...

Chapter 1
----------

Malam yang dingin, tentunya... seseorang sedang berjalan dengan santainya. Memakai baju hitam berlengan pendek serta celananya. Dia berjalan santai menuju ke suatu tempat (ya iyalah~).

Dan secara tiba", ada angin yang menghembuskan rambut beserta baju orang misterius itu seakan" ada seseorang berlari cepat melaluinya. Orang yang berpakaian hitam itu langsung kaku, tidak bergerak. Angin itulah yang membuatnya menjadi beku.

Setelah beberapa menit, orang itu berkeringat dingin. Dan tiba", ada seseorang nampang tepat didepan matanya. Tentu saja orang yang berkeringat itu terkaget melihat itu dan dia mengira itu adalah hantu.

Dan ternyata bukan. Itu adalah sosok seseorang yang membawa pedang raksasa di punggungnya dan memakai cadar *penulis langsung ditembakin ma tokoh sendiri (?)* m-maksudnya penutup muka.

Orang yang memakai baju hitam itu tidak bisa kabur kemana pun. Dia sudah terbeku, dan mulutnya tidak bisa dibuka. Orang yang membawa senjata pistol digabung dengan pedang itu mendekati orang yang membeku itu... "kau... orang yang selama ini aku incar... kau... harus... mati...". Omongannya bagaikan robot *penulis ditembakin lagi*.

Orang yang memakai baju hitam itu tetap tidak bisa berbicara. Tetap kaku. Jadi dengan mudahnya, orang yang sekarang menjadi misterius itu mengangkat senjatanya dan menebas orang itu dengan satu ayunan.

Gampang dan simpel (sama ajah). Sekarang orang yang berbaju hitam tadi itu berwujud tidak karuan, berantakan tubuhnya.

Dan dengan tampang cool-nya, dia menaruh kembali senjatanya dan berbalik badan. Tentu saja, dia pergi begitu saja. Satu orang pun tidak melihat kejadian yang mengerikan itu.

---

Pagi pun datang. Seorang perempuan tomboy masih tertidur pulas. Dan lagi, dia hidup sendirian dirumahnya. Tapi, mungkin tidak sendiri, dia ditemani oleh seekor rubah yang berwarna putih bersih. Rubah itupun selalu berada disamping perempuan itu.

Lalu rubah itupun berusaha membangunkan perempuan tomboy itu dengan suara-nya yang lucu, "maaaawwrr~". Dan perempuan tomboy itu membuka sebelah matanya, melihat peliharaanya yang telah membangunkannya. "hhrrrmm... ada apa Shiroi ?" kata perempuan tomboy itu yang baru saja bangun. Dia melihat jam, terkejut karena sudah jam 8 pagi.

"haddoow~ !! dah jam segene !? ayo cepet" Shiroi !!" teriak cewek itu sambil cepat" membereskan tempat tidurnya dan segera mandi. Tentu saja, Shiroi sweatdrop melihat anak itu terburu".

Anak itu kita ketahui, namanya adalah Hana Elric *penulis langsung dikroyokin ama penggemar Edward Elric*, dan juga dia dijuluki dengan nama 'Okami no Hime-sama' karena dia adalah raja dari semua serigala. Shiroi, partnernya, juga suka dijuluki dengan nama 'The Great White Beast'. Mereka berdua sangat kompak dalam mengerjakan sesuatu.

Raja dari semua serigala itupun membereskan rumahnya, lalu dia bersiap" untuk keluar dari 'sarangnya'. Menyiapkan senjata"nya berupa pedang dan pistol serta, dan... mengangkat foto seseorang lelaki yang cukup ganteng, "aku pergi dlo ya, Ka~"... ucapannya menuju foto itu. Dan dia keluar rumah bersama peliharaannya.

Dan disini, kita akan bertanya, apakah yang akan dilakukan Hana dan Shiroi ? Siapakah sebenarnya mereka berdua ? Kita akan menunggu jawabannya pada episode yang akan datang~

~ To Be Continued ~

---------

pendek ya keanya ? *dijotos* habis tidak ada inspirasi~ ~_~ hm ? karakter ? nanti di post di 'My Chara In The FF' ya~ biar ndak ribet~ wkwkwk~ *ditempeleng*

Rabu, 27 Mei 2009

Fullmetal Alchemist FF : In The Dark~ Part 1

Disclaimer : yang jelas Fullmetal Alchemist bukan punya watashi, punya Hiromu Arakawa lah~ dan cerita yang watashi buat bukanlah kenyataan, melainkan karangan yang watashi asal"an buat alias hanya 'imajinasi' *mengangkat tangan ala spongebob dan keluarlah awan mendung (lho ?)*~

Begin...

Part 1
------

Pada di suatu tempat yang sangat gelap, ada seseorang yang sedang berlari" bagaikan sedang dikejar oleh hantu, tidak jelas alasannya mengapa dia berlari begitu cepat.

Orang itu terus berlari terengah", dan dia terpojok pada suatu jalan yang tidak ada pintu belakang sama sekali, tertutup sempurna. Badannya bergetar seperti adanya udara dingin datang luar biasa, dan tentunya badannya menggigil bila udaranya seperti di kutub, kan ?

Lalu badannya dibanjiri dengan keringatnya sendiri, dan dengan mata yang melotot menyeramkan bagaikan melihat hantu yang akan menerkamnya.

*tap tap tap*

Terdengar suara kaki seseorang yang sedang berjalan, tetapi bukan yang ketakutan itulah yang membunyikan kakinya, melainkan orang lain. Dia memakai jas hitam, topi, kacamata, celana, sepatu. Semuanya serba hitam. Dia seperti orang yang menyamar, dan mendekati orang yang terpojok tersebut.

Dengan badannya yang bergetar bukan main, dia berkata kepada orang yang berpakaian serba hitam itu, "j-jangan... jangan ! s-saya tidak melakukan kesalahan apa pun ! Sumpah !! Saya tidak bersalah !"

Dengan dinginnya, orang yang mendekati orang malang itu menjawab, "Kau sudah ditakdirkan untuk musnah didunia ini lagi... sekarang... tidurlah... dan ambil mimpi burukmu itu..."

Dan tiba" dibelakang orang yang bermuka dingin itu, munculah sebuah api berwarna hitam berkobar dengan liarnya. Tentu saja orang yang terpojok itu berteriak keras ketakutan melihat api itu ingin memangsanya.

Dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan bunyi, api itu melahap orang malang itu hidup". Dan yang tersisa hanyalah... kosong. Semua badannya lenyap. Lalu tidak lama", orang yang berpakaian serba hitam itu berbalik badan dan berjalan kembali ke tempat asalnya.

Suatu kejadian yang cukup mengerikan. Belum ada alasan tertentu mengapa orang ber-jas hitam itu membunuh orang yang malang itu dan ketakutannya bukan main. Kita belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Satu orang pun... disana tidak ada yang mengetahuinya juga.

---

Pagi yang cerah, melupakan kejadian pada malam yang mengerikan itu. Seorang cewek tomboy tidur di kasur empuk dengan posisi tidak karuan. Seorang wanita cantik memasuki kamarnya untuk membangunkan cewek yang tidur dengan santainya. Wanita itu berteriak menuju anak itu, "Hana ! Bangun ! Sudah pagi~ ! Kau ini selalu saja..."

Anak yang bernama Hana itu bangun, tetapi sepertinya badannya itu berat sekali, tidak mau ditegakkan. Dia menggaruk"an kepalanya, dan menggerutu "akh, ini kan Minggu, Mama ! Masa' aku sekolah di hari Minggu ? hari gene, bangun pagi"... capeknya...".

Ucapan nada-nya yang polos membuat seorang Ibu itu sebal, "Hana, kau tau kan apa yang harus kau lakukan pada pagi hari ?" ucapannya menuju ke anak tomboy itu. Hana pun menjawab balik, "Iya, iya~ tapi kan ga usah pagi" knapa...? aku masih ngantuk... tidur aja jam 12 malem, tepat pada Dark Hour malahan~"

Dia pun seperti ngelindur, omongannya tidak beratur dan tidak sopan. Ibu itu membalasnya dengan membalikkan tubuhnya, "kalau begitu, peliharaanmu itu akan Mama jual aja, ya ?" katanya mengancam.

Hana pun kaget mendengar itu dan langsung berdiri tegak, "jangan ! Ok Ok ! akan kuurus dulu Shiroi, terus aku tidur lagi ya !?" katanya dengan nada polos lagi.

Ibu itu sebal dengan nada itu, dan dia menjawab, "tidak ! kau akan selesaikan pekerjaan, tugas, dan PR hari ini, sesudah itu, boleh kau mau melakukan apa saja. Kau juga belum sholat Subuh kan !?" serunya disatukan dengan pertanyaan.

Hana menyengir dan menjawab itu dengan simpel, "iya Ma... belum... hehehe...". Ibu itu menghela napas, menahan amarahnya. Dan memerintahkan sekali lagi pada anak yang cukup 'bego' itu.

Dan akhirnya, Hana pun melakukan tugasnya. Pertama, dia mengurus rubah putih kesayangannya, Shiroi. Mengasih makan dan minum, membereskan kandangnya, dan setelah itu dibawalah Shiroi bersama cewek itu untuk menemaninya mengerjakan tugasnya yang menumpuk.

...2 jam berlalu...

Cewek itu akhirnya bisa menyelesaikan tugasnya. Menaruh kepalanya diatas meja, seakan" ada benda yang menimpa kepalanya. "wadduh... kepala gue... otak gue... @.@" matanya melingkar pusing. Dan peliharaannya, Shiroi, menghampiri Hana untuk membujuknya, "ayolah Hana, bila kamu tidak mengerjakan tugasmu tadi, kau bisa" akan dihukum, kan ?"

Mengejutkan dan mengagetkan. Ternyata binatang berbulu putih bersih itu bisa berbicara. Kita hampir... tidak, bahkan tidak pernah melihat atau mendengar binatang berbicara bahasa manusia. Anak tomboy itu menjawab, "iya... gue tau, Shiroi... tapi kan ngerjainnya make otak dan hati juga~ kau akan merasakannya bila kau akan dikasih PR..." katanya menuju peliharaan itu.

Rubah dikasih PR ? Lucu. Tetapi rubah itu kita ketahui bahwa otaknya itu cerdas melebihi Einstein. Tetapi anak tomboy itu juga tidak kalah kecerdasannya, tetapi hanya satu. Malas. Itulah sebabnya mengapa dia selalu menumpukkan pekerjaannya dan mengerjakannya pada hari yang tepat sebelum pekerjaan itu dikumpulkan.

Hana pun mereganggakan tubuhnya, dan segar kembali. Shiroi bertanya, "apakah kau akan kembali tidur ?" Anak itu menggelengkan kepalanya dan menjawab, "ga... dah ga mao tidur lagi... mata gue dan melek gene~ oh ! Main keluar mau ?" tawarannya menuju rubah putih itu.

Dan rubah itu mengangguk dan menjawabnya, "tentu ! Dan kalau mau, kita latihan !" menambah tawaran kepada Hana. "Ide bagus ! Ayo ! Kita keluar~" ajaknya sambil keluar dari kamarnya.

Disini, kita akan bertanya, apakah yang sebenarnya yang Hana dan Shiroi lakukan ? Dan latihan macam apakah yang mereka lakukan ? Kita akan menanti jawabannya pada di 'part' yang akan datang...

~ To Be Continued ~

Wujud karakter ! (alah pake ginian sgala)


Orang Misterius-----Hana--------------Shiroi----------Mama

Selasa, 26 Mei 2009

blog watashi yang ke-2 !! *ditembak*

mwahahaha~ nie blog khusus crita" laen seperti FF~ klo yang satunya, infinityflower.blogspot ntu buat daily life ajah~ tpi yang Adventure Story tetep mejeng disitu~ jadi dipisah deh~ wkwkwk~ *dibakar ampe gosong* mungkin watashi akan menulis FF baru dan akan berbagai macam FF (tentunya laen dari persona XD) tolong review (baca : review) FF watashi yang ada disini yao~ !! *dicekek karna maksa*

My Dear Wolfies~ XD

Wolf Link From Legend Of Zelda : Twilight Princess Photobucket Kiba From Wolf's Rain Photobucket Repede From Tales Of Vesperia Photobucket Amaterasu From Okami Photobucket