Welcome To Another Story !

This Blog is Indonesian only ! Sorry~

Yak, mungkin ada beberapa orang yang telah melihat blog ini sudah tau siapa pembuatnya dan siapa Author-nya. Yap, Hana Hakurou desu, The King of Wolves. Belum tau aku ? Kalau begitu, Kesini Dulu Ya~ ^^. Disini adalah tempat pelampiasan imajinasiku dan dibentuk menjadi FF (Fan Fiction). FF bisa bermacam-macam, ada FMA, Black Cat, Persona, dll. Aku harap kamu yang membaca FF ini bisa menikmatinya ! Bila ingin komentar atau ingin kasih kritik, tinggal ngomong ke SM (Shout Mix) yak ! Arigatou~

~ Hakurou

Jumat, 02 Oktober 2009

Allience Of Persona User (AOPU) ~Hakurou's Version~ Chapter 4

~ Chapter 4 ~

The Test of Persona Users

Masih didalam ruangan yang disertai dengan api kecil dan sunyi.

Sampai manakah kita tadi? …Oh ya, sebutan nama ‘Black Elemental Slayer’. Memang siapakah ‘Black Elemental Slayer’ ini? Yang disebutkan secara bersamaan oleh Hana Hakurou dan Al Hasegawa. Apakah ini maksudnya, mereka merupakan ‘Black Elemental Slayer’? Mari kita dengar percakapan mereka lagi.

“Yaitu melawan kami, The Black Elemental Slayer.” Hana dan Al mengucap secara bersamaan kalimat tersebut. Tiba-tiba, Shinryu, Karin, Yurrei dan Miroku terkaget bukan main. Entah mengapa, sebutan itu mengejutkan mereka. “Kalian yakin!? Ini justru lebih parah dari tahun lalu!!” bantah Miroku kepada Hana dan Al. “Tenang, kami hanya menggunakan seperempat dari tenaga kami saja, tidak mungkin kami akan menggunakan tenaga penuh. Kalau kami menggunakan tenaga penuh, itu tidak akan terjadi.” Hana menjelaskan dengan santai, yang tangan kanannya masih diposisi depan dadanya mengangkat api kecil yang telah dibuat sebelumnya.

“Walaupun seperempat saja, itu masih keterlaluan! Yang akan mengikuti ujian ini akan—“ ucapan Shinryu terpotong tiba-tiba. “Hei, tenang dulu, Shinryu-san. Kami tidak akan menggunakan nama ‘Slayer’ kami. Nama tersebut hanya digunakan pada saat kami betul-betul serius. Tetapi bukan sekarang.” Al memotong ucapan Shinryu dan menjelaskan. “Bila kami mengeluarkan lebih banyak ‘mereka’, itu justru yang lebih parah. Lagipula, aku yakin, ‘Persona-User’ yang sekarang lebih kuat daripada tahun lalu. Bahkan, ada yang sadis juga, atau bahkan sadisnya melebihi kami.” Hana menambahkan penjelasan. Sekarang, ‘Persona-User’ kita dengar. Persona-User? Apa itu? Semakin kita mendengar percakapan, semakin banyak pertanyaan. “Itulah sebabnya, kami, The Black Elemental Slayer, merupakan ujian tahun ini.” ujar Al sambil mengeluarkan tangan kirinya dari sakunya, dan ternyata dia juga memakai sarung tangan yang sama persis seperti yang Hana pakai.

Tiba-tiba, bongkahan batu berwarna biru muncul dari tangan kiri Al yang diangkat, dan bersinar, mengeluarkan cahaya berwarna biru. Itu es. Al Hasegawa telah membuat sebongkah es dari tangan kirinya dengan mudahnya. Sebenarnya siapakah dia? Dan Hana Hakurou ini juga membuat kita penasaran. Dia juga bisa membuat api kecil dari tangan kanannya tanpa kesulitan. Siapa sebenarnya mereka? Seperti penyihir saja.

Shinryu pun menghembuskan angin kecil dari mulutnya, “Baiklah, lakukan pemberian ujian kalian. Lakukan tugas kalian, dan tanggung jawab atas pemberian ujian ini.” Shinryu memberi perintah kepada Hana dan Al. “Ok, tidak masalah bagi kami.” jawab Hana dengan santainya. “Hm, mereka sudah datang, Han.” ucap Al, memberi informasi kepada Hana. “Mulai sekarang, kami semua akan mengawasi kalian.” Shinryu menengokkan kepalanya kearah Hana dan Al sebelum pergi. “Semoga beruntung, kalian berdua. Jangan sampai ada yang terluka, ya?” ucap Karin kepada mereka yang berpakaian serba hitam. “Haha, kami tidak pandai melepaskan orang yang tanpa terluka. Tapi, ya, akan kami usahakan.” jawab Hana dengan suara datar. “Baiklah, kami tunggu hasilnya dari kalian.” Yurrei menganggukan kepala dan berbicara kepada Hana dan Al. Dengan kompaknya, mereka berdua mengangguk bersama, dan mereka menuju ke pintu batu yang sebelumnya kita lihat.

Hana Hakurou dan Al Hasegawa pun keluar dari ruangan untuk memberikan ‘ujian’. Entah apa yang disebut ujian ini, masih tidak jelas. Mereka berjalan keluar dari bawah tanah, api dan es yang mereka buat telah menghilang. Sejak kapan api dan es mereka buat menghilang? Ah, lupakan soal itu. Sekarang, kita akan melihat apa kegiatan mereka, yang dijuluki dengan nama ‘Black Elemental Slayer’ ini.

Malam. Disertai dengan hiasan bintang-bintang kecil, dan bulan purnama yang ikut menghiasi langit malam ini. Kelihatan jelas sekali bulan purnama yang kita lihat sekarang. Begitu bulat dan bercahaya.

Di suatu taman, yang kita kunjungi sebelumnya, tempat dimana Hana Hakurou dan Al Hasegawa kita temui sebelumnya juga. Disana, terkumpul banyak orang remaja, dan membawa senjata mereka masing-masing. Memang, untuk apa senjata-senjata yang mereka bawa? Apakah ada perang disini? Kita lihat dulu.

Hana dan Al menghampiri mereka dengan bertampang sombong. Ada beberapa anak yang sampai mengira, mereka adalah laki-laki karena melihat dari berpakaiannya. Memang, Hana dan Al berpakaian begitu rapih, berwarna serba hitam, tetapi style tersebut layak dipakai seorang lelaki. Dan juga, tampang mereka. Hana Hakurou dan Al Hasegawa ini masih orang misterius. Kita belum mengenalnya lebih dalam.

“Kurasa, dari kalian semua, sudah membawa senjata kalian masing-masing kan, untuk ujian kali ini?” Hana mulai berbicara. “Kali ini, ujian kalian adalah, melawan beberapa monster. Bila kalian sudah melawan monster tersebut dan menang dari mereka, keesokan harinya, kalian akan melawan kami berdua. Waktu kalian akan melawan kami pada esok hari adalah, pagi hari jam 5.” Al menjelaskan tentang ujian yang mereka berikan. Sebentar, monster? Di dunia ini ada monster? Tambah pertanyaan. “Tetapi, bila kalian gagal melawan monster-monster yang kalian hadapi, atau gagal melawan kami, atau tidak melawan kami pada tepat waktu… Otomatis, kalian tidak lulus.” Hana menambahkan. “Kalian melawan monster-monster disini masing-masing, tetapi kalian juga boleh berpasangan, tetapi 2 orang saja. Dan bila kalian melawan kami, kalian bisa bekerja sama. Karena lawan kalian esok hari; bila kalian lulus ujian pertama, hanya kami berdua saja.” Al menjelaskan lagi.

“Ha? Bekerja sama? Heh, buat apa? Aku sendiri juga bisa mengalahkan mereka. Mungkin, monster yang kalian munculkan itu lemah-lemah, dan juga sedikit. Kalau begitu, ngapain aku harus bekerja sama dengan orang lain?” tantang seorang perempuan tomboy yang berambut putih pendek dan bermata merah, mempunyai coretan dibawah mata kirinya. Dia bernama Yomotsu Yumiko. “Aku yakin ujian ini sangat mudah. Jadi aku tidak perlu bekerja dengan orang-orang lemah ini.” ucapnya lagi dengan penuh kesombongan. “Hentikan, Yumiko! Mungkin ujian kali ini tidak akan mudah dari tahun lalu!” seorang lelaki berambut putih juga, memakai rompi putih dan berbaju hitam, dan memakai sarung tangan berwarna putih. Dan dia bernama Damme Alto Reverie, seperti nama orang barat. “Memang kau tau apa, Ame? Tidak usah menghayal berlebihan, aku yakin, mereka ini gampang kita kalahkan.” perkataan Yomotsu membuat Hana dan Al tersenyum sinis.

“Hm, sepertinya kamu belum tau kami ya, Yomostsu Yumiko, kalau aku tidak salah?” ucap Hana, dengan tersenyum sinis. “Kalian orang tidak penting, hanya memberikan ujian saja. Lagipula, mengapa kami harus melawa—“ Tiba-tiba angin menghembus kencang kearah Yomotsu. Dalam hitungan detik, kita melihat Yomotsu terangkat dengan tangan kanan seseorang. Betapa mengejutkan, yang mengangkat perempuan tomboy itu adalah Hana. Begitu cepat dia berlari kearah Yomotsu dan mengangkat dia dengan tangan kanannya, dan mengangkatnya dari bajunya. Tentu saja, semua remaja yang terkumpul disana terkaget bukan main melihat Yomotsu yang tiba-tiba terangkat oleh Hana. “Berani menantang kami, heh?” Hana melirikkan matanya keatas, melihat muka Yomotsu yang terangkat keatas dengan tangan kanan Hana, dan menatapnya dengan penuh kemarahan. “Baik. Kau sudah menyatakan tantangan dengan kami. Kita lihat saja besok, siapa yang lebih kuat. Bila kau kalah… Kita akan lihat hukumannya besok.” tantang Hana dengan penuh ancaman. Muka Yomotsu menyatakan tidak peduli sama sekali tentang tantangan itu. Lalu, Hana pun melepaskan genggamannya pada baju Yomotsu, dan Yomotsu pun terjatuh. Perempuan yang memakai bros merah itu membuang muka. “Ada lagi yang ingin menantang kami?” tanya Hana kepada remaja-remaja yang ada disekitarnya.

Seorang perempuan berambut hitam panjang, dan matanya kanan-kiri berbeda warna. Kiri biru, dan kanan merah. Dia ditemani oleh rubah putihnya. Dia bernama Rikku Shaolee, dan rubah putihnya bernama Yuka. Rikku menatap Hana dengan tatapan kosong. “Dia… kuat… hampir tidak ada satu pun anak disini melampaui kekuatannya. Dan juga orang itu…” Rikku mengalihkan pandangannya kepada Al yang melipat kedua tangannya didepan dadanya. “…Dia juga kuat. Kekuatannya hampir setara dengan orang tadi, tapi… Aku bisa merasakan hawa api dan es diantara mereka…” Rikku berpikir dalam hatinya, melihat kedua orang yang berpakaian seba hitam tersebut. Dia seperti menganalisa mereka berdua.

“Ujian sekarang… melawan monster ya?” tanya seorang perempuan berambut pendek, berkacamata dan berbaju biru. Dia sepertinya sudah kita lihat, tetapi orang ini memakai kacamata. Dia bernama Sakagami Rin. Dia seperti kembar dengan Sakagami Ren yang kita temui sebelumnya. Dan Ren, dia ada disebelah Rin yang kita lihat sekarang. Memang benar, mereka adalah kembar. “Kak, kali ini kita melawan monster bersama kah?” tanya Rin kepada saudara kembarnya. “Hmph, ujian kali ini akan mudah. Tetapi… Aku tidak bisa membiarkanmu melakukan hal yang ceroboh seperti tahun kemarin.” jawab Ren dengan tampang sombong. “I-Iya… Baiklah.” balas Rin dengan tersenyum. Dia tidak peduli kalau kakaknya sombong.

“Baiklah! Mulai sekarang, kalian tunggu disini sampai tengah malam! Kami berdua akan mengawasi kalian disisi lain. Bila kalian menang dalam ujian ini, tunggulah besok, dan kalian akan melawan aku dan Al disini, tepat pada jam 5 pagi! Kalau ada yang terlambat, akan kuanggap gagal!” tegas Hana kepada remaja-remaja tersebut. “Baik!” jawab mereka dengan kompak. “Sekarang berpencarlah! Kalian boleh sendiri, atau dengan teman kalian, tapi hanya boleh berdua saja!” tambah Al yang masih melipat kedua tangannya. Dan mereka pun melaksanakan tugasnya masing-masing. Apa yang akan mereka tempuh dalam ujian ini? Kita akan melihatnya pada chapter berikutnya.

0 komentar:

My Dear Wolfies~ XD

Wolf Link From Legend Of Zelda : Twilight Princess Photobucket Kiba From Wolf's Rain Photobucket Repede From Tales Of Vesperia Photobucket Amaterasu From Okami Photobucket